Selain kemoterapi yang mengandalkan obat-obatan, sebenarnya ada cara lain untuk melawan kanker. Seperti apa? Simak keenam alternatif terapi kanker selengkapnya berikut ini.
AkupunkturMenurut
Acupuncture Today, beberapa orang percaya metode pengobatan tradisional China ini mampu membantu sistem perlawanan efektif untuk mencegah sampai menyembuhkan kanker. Sementara itu, pihak
National Cancer Institute hanya menyebutkan akupunktur sebagai salah satu cara meredakan efek samping pengobatan kanker, seperti kemoterapi dengan cara mengontrol rasa sakit.
Suplemen harianProfesor Jacek Pinsky dari
Norris Comprehensive Cancer Center, Los Angeles, menjelaskan bahwa suplemen harian sekarang digunakan sebagai pengobatan dan pencegahan kanker prostat. Biasanya, suplemen yang umum digunakan adalah teh hijau, lycopene (dari tomat, pepaya atau jambu biji), selenium (dalam kacang dan ikan), genistein (pada kedelai, tahu, dan susu kacang kedelai), vitamin E dan vitamin D.
Jus delima"Beberapa penelitian menyebutkan bahwa meminum jus delima mampu memperlambat proses pertumbuhan kanker prostat," terang salah satu ahli dari
Mayo Clinic. Enema kopiEnema adalah prosedur pemasukan cairan ke dalam usus melalui anus. Sayangnya prosedur ini dianggap cukup kontroversial. Padahal kopi kaya akan antioksidan yang mampu merangsang saraf tertentu dalam usus dan membuat hati lebih maksimal dalam mendetoksifikasi tubuh.
ChromatotherapyBeberapa dokter yang menggunakan prosedur chromatotherapy percaya bahwa memberi warna terang dalam tubuh mampu membuat sel kanker mati. Meskipun pihak
American Cancer Society menyebutkan bahwa penggunaan terapi warna tersebut menyatakan belum ada bukti kuat mengenai hal itu.
SuntikanEko-aktivis Wiebo Ludwug, 69, dari Kanada mengaku telah menjalani terapi yang melibatkan prosedur suntikan vitamin C dan hidrogen peroksida demi mengobati kanker tenggorokan yang dideritanya. Ia memilih cara ini daripada metode lain yang banyak menimbulkan kontroversi.
Itulah beberapa alternatif terapi untuk menyembuhkan kanker. Jika Anda juga berniat melakukannya, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
